tulis karakter kelinci jeung monyet dina dongeng"kelinci jeung monyet balap lumpat?
1. tulis karakter kelinci jeung monyet dina dongeng"kelinci jeung monyet balap lumpat?
Jawaban:
kelinci memiliki karakter yang sombong
monyet memiliki karakter yang memikirkan diri sendiri atau tamak dan rakus.
jika kelinci dan monyet balap lompat maka monyet akan kalah karena monyet tidak bisa melompat akan tetapi monyet bisa memanjat .
maaf kalo salah saya juga masih belajar
2. unsur interinsik dan eksterinsik dongeng monyet dan kelinci
intrinsik
TAPALS
Tema
Alur
Penokohan
Amanat
Latar
Sudut pandang
ekstrinsik
nada
ekspresi
saya taunya itu
jangan lupa terima kazih
3. di pinggir sungai monyet dan kelinci sedang duduk sambil mendengarkan cerita masing-masing. kelinci suka mendengarkan cerita monyet tapi satu hal kelinci merasa terganggu dengan gerakan menggaruk monyet. Monyet pun juga menyukai cerita kelinci tapi satu hal monyet merasa terganggu dengan gerakan mengendus kelinci. kenapa monyet suka menggaruk? kenapa kelinci suka mengendus?
Jawaban:
monyet menggaruk merasakan kulitnya yang sangat gatal, ia ingin menggaruk dagunya, dan lengan kiri dan kanan nya pun angat terasa gatal.
Begitu pun halnya, si kelinci Sebenarnya Ia ingin sekali mengendus-enduskan hidungnya, ingin sekali menggerakan kupingnya.
Penjelasan:
monyet itu sama, dia tidak akan pernah menggaruk lagi.
Singkat cerita, keesokan harinya mereka berdua bertemu lagi di tepi sungai tempat mereka biasa bertemu. Mereka berdua dalam misi menantang yang sulit, monyet tidak boleh menggaruk lagi, kelinci juga tidak boleh mengendus, atau menggerakkan hidung dan telinganya.
Akhirnya sesuai dengan hasil janji mereka, kelinci dan kera hanya duduk diam. monyet itu tetap diam tapi dia menahan ingin menggaruk merasa kulitnya sangat gatal, dia ingin menggaruk dagunya, dan lengan kiri dan kanannya juga sangat gatal. Namun kera itu tetap berusaha bertahan dan tetap diam.
Demikian pula, kelinci berusaha melawan kebiasaan buruknya. Dia benar-benar ingin mengendus hidungnya, ingin menggerakkan telinganya, tetapi dia sepertinya masih duduk diam.
"Monyet, aku punya ide. Kita sudah lama duduk diam di sini, dan aku juga mulai bosan. Bagaimana kalau kita mengobrol dan bercerita untuk menghabiskan waktu." Kata kelinci
“Itu ide yang sangat bagus kelinci, tolong kamu kelinci ceritakan dulu” kata monyet
Kelinci mulai bercerita. “Monyet, kemarin aku datang ke sini untuk menemuimu, aku mencium bau seperti ada singa di balik rerumputan. Jadi, aku mengendus-endus udara, tetapi singa itu tidak ada di sana. Tapi aku tidak yakin tidak ada siapa pun di balik rerumputan. singa, Nah untuk memastikan saya menggerakkan hidung saya beberapa kali, tetapi tidak ada bau singa di sana. Kemudian saya menggerakkan telinga saya ke kiri dan ke kanan untuk mendengarkan, tetapi tidak ada singa di sana. Dan akhirnya saya yakin bahwa di belakang Tidak ada singa di rerumputan. Maka aku akan datang ke sini untuk menemuimu, temanku.”
Simonyet juga mendengarkan cerita kelinci yang bercerita sambil menggerakkan hidung dan telinganya.
Kemudian monyet itu mulai bercerita. “Temanku, kemarin juga sama. Ketika aku akan bertemu denganmu di sini di tengah jalan, aku menemukan beberapa anak, mereka sangat bodoh bagiku kelinci. Pertama salah satu dari mereka melemparkan kelapa dan memukul kepalaku tepat di sini, dan Kakak yang satunya melemparkan batok kelapa dan tepat sekali mengenai daguku disini kelinci Dan kedua gadis itu melemparkanku dengan batok kelapa juga tepat mengenai tangan kiri dan tangan kananku Lalu aku pun berlari secepat mungkin ke sungai ini untuk menemuimu teman."
Sikelinci pun menyimak dan melihat gerak-gerik kera sambil bercerita. Dan rusa tertawa dan terkikik, dan monyet tertawa terbahak-bahak. Faktanya, kelinci tahu apa yang dilakukan monyet, dan sebaliknya monyet juga tahu apa yang dilakukan kelinci.
"yes...yes..yes monkey, cerita kamu bagus banget monyet. Tapi kamu kalah di pertandingan ini monyet, gara-gara kamu mencakar saat bercerita." kata Sikelinci
"Ya kelinci, ceritamu juga kelinci yang sangat bagus. Tapi ketika kamu menceritakannya, kamu mengendus dan menggerakkan telingamu." monyet menjawab
“Kurasa tidak ada yang bisa menghilangkan kebiasaan buruk kita. Karena aku sendiri tidak bisa menghilangkan kebiasaan ini” kata kelinci sambil mengendus dan menggerakkan telinganya.
"Aku kelinci yang sama, aku tidak bisa menghilangkan kebiasaan buruk ini." Kata kera sambil menggaruk-garuk kepala, dagu dan menggaruk tangan kanan dan kirinya.
Akhirnya mereka berdua sepakat, bahwa kebiasaan buruk mereka sama-sama sulit dihilangkan. dan mereka juga sepakat untuk tidak merasa terganggu dengan kebiasaan masing-masing.
Pesan moral dari cerpen ini adalah bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan, dan kita sebagai makhluk sosial harus bisa menerima kekurangan orang lain dan tidak memaksakan kehendak kita.
begitulah cerita nya semoga pesan moral nya bisa kita ambil dan maksudnya kita tidak boleh menghina orang punya kelebihan dan kekurangan
4. kesimpulan dari cerita persahabatan monyet dan kelinci adalah
Jawaban:
Cerita dongeng pendek untuk anak yang lucu ini menceritakan dua sahabat yaitu Monyet dan kelinci yang berlomba untuk menghilangkan kebiasaan buruk mereka.
Penjelasan:
yahhhh tolong subscribe channel temen saya namanya dea felis official jika tidak mau tidak papa trimakasih.
Jawaban:
Cerita dongeng pendek untuk anak yang lucu ini menceritakan dua sahabat yaitu Monyet dan kelinci yang berlomba untuk menghilangkan kebiasaan buruk mereka.
Penjelasan:
Semoga membantu jangan lupa follow ya and jadikan jawaban tercerdas
5. Orientasi,komplikasi,reoreintasi,dan kedo dari cerita kelinci dan monyet
Penjelasan:
pkbhkdkdodkkddjjdkdkdls
6. bikin dongeng/cerita tentang harimau dan monyet /singa dan harimau tapi tidak boleh ada tokoh lain
suatu hari ada seekor harimau yang sangat sombong .dan monyet sangat baik pada harimau suatu malam ketika harimau berburu untu mencari makan harimau bertemu dengan monyet dan harimau mengejek monyet karna belum mendapat kan makanan .HAHAHAHAHA monyet monyet aku kasian pada mu Hahahha. Kata Harimau dan monyet hanya tertunduk malu karna belum menemukan makanan dan akhirnya monyet pun pergi kembali ke rumah nya
pada suatu pagi harimau keluar dari rumah nya dan tanpa sengaja harimau terinjak beling kaca yg ckp bsr dan tak sengaja lewat lah monyet dan dia mendengar jeritan dari dalam rumah harimau lalu ia menghampiri harimau .Ada apa dengan mu sobat dan harimau hanya menangis ia baru menyadari bahwa monyet orang baik tak lama harimau meminta maaf padam monyet karna sudah 3 hari mengobati lukanya dan monyet memaafkan kesalahan harimauSinga dan Harimau yang rakus
pada suatu hari ada singa yang kelaparan, dia ingin makan sesuatu dan dia melihat seekor monyet sedang berada di atas pohon. Singa itu ingin memakan monyet tapi, monyet itu pintar dia melihat singa dan tahu apa maksudnya.Singapun membujuk monyet untuk pergi berjalan bersama.Tapi monyet tidak menolaknya, dia menyetujui singa.Monyetpun berfikir "mengapa aku harus mengikuti ucapan sang singa!?!?"dia berbicara dalam hati.Lalu tak lama kemudian sang singa tak berfikir panjang dia langsung menerkam monyet tapi, itu tak terjadi karena harimaudatang untuk merebut monyet.Harimau berkata"hei singa, itu sarapan miliku!"dan singa menjawab"enak saja, ini milikku!"dan sang monyet pergi menjauh dari singa dan harimau.
TAMAT
semoga bermanfaat
7. cerita dongeng monyet dan kura kura
Pada suatu hari ada monyet yang jahil
ia adalah binatang paling nakal
Pada suatu hari monyet kelaparan ia mencari makan..tetapi tidak dapat tetapi ada seekor kura kura yang baik hati walaupun si monyet suka menjebak kura kura ..
kura kura tidak marah..nah pada saat itu kura kura yang baik memberi makanan kepada monyet dan monyet meminta maaf karna sering menjebak kura kura dan mereka rukun
TAMAT
8. cerita monyet dan kelinci dan strukturya dan isinya
ORIENTASI
Pada suatu hari, Monyet dan Kelinci sedang duduk di pinggir sungai. Kelinci suka mendengarkan cerita Monyet. Tapi satu hal, Kelinci merasa terganggu dengan gerakan menggaruk Monyet saat berbicara. Ia menggaruk kepalanya, rambut di dagunya, menggaruk tangan kanan dan kiri.
Monyet pun suka mengobrol dengan Kelinci. Kecuali satu hal. Monyet sering terganggu dengan gerakan mengendus, menggerakkan hidung, menggerakkan kupingnya dari sisi satu sisi ke sisi yang lain.
KOMPLIKASI
Akhirnya Monyet berkata. "Hei Kelinci, dapatkah kamu menghentikan kebiasaan buruk itu?" kata Monyet
"Menghentikan apa?’’ tanya kelinci
"Berhenti mengendus udara, menggerakkan hidung, dan menggerakkan kupingmu yang panjang itu. Betapa buruknya kebiasaanmu itu?"
"Kebiasaan buruk saya? Bagaimana kebiasaan kamu? Setiap kali kita mengobrol, kamu selalu menggaruk. Pertama kamu menggaruk kepalamu. Kemudian dagu, lengan kiri dan kananmu. Kamu selalu menggaruk. Betapa buruknya kebiasaan kamu!"
Tiba-tiba Monyet menantang Kelinci untuk diam hingga matahari terbenam. Kelinci menyetujuinya. Tetapi baru setengah hari, Monyet tidak tahan ingin menggaruk. Kemudian dia berkata, "Bagaimana kalau kita bercerita saja sambil menunggu matahari terbenam?"
"Iya. Aku juga bosan diam saja dari tadi," kata Kelinci. dan Kelinci mulai bercerita terlebih dahulu. Tanpa disadari, ketika bercerita, tanpa sadar Kelnci menggerakkan mengendus, menggerakkan hidung dan telinganya. Monyet diam saja memperhatikannya.
Kemudian Monyet pun bercerita. Tanpa disadarinya pula, tanggannya mulai menggaruk. Kelnci pun hanya diam memperhatikannya.
REORIENTASI
Kelinci mulai cekikikan. Monyet mulai tertawa lebar. Kelinci tahu apa yang dilakukan Monyet, dan Monyet tahu apa yang dilakukan Kelinci.
"Yah. Itu benar-benar cerita yang bagus, tetapi kamu kalah dalam pertandingan ini. Monyet, kamu menggaruk selama bercerita," kata kelinci
"Yah. Ceritamu juga sangat bagus. Kelinci, tetapi kamu mengendus, menggerakan hidung dan menggerakan kuping selama kamu bercerita," kata monyet
"Saya kira tidak ada di antara kita yang dapat diam saja sepanjang hari. Saya tidak dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini," kata Kelinci sambil mengendus, menggerakkan hidungnya dan menggerakkan telinganya.’’
"Saya juga tidak dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini," kata Monyet sambil menggaruk kepalanya. Kemudian menggaruk dagunya dan menggaruk lengan kiri dan kanannya.
KODA
Kebiasaan buruk Monyet dan Kancil sukar dihilangkan. Keduanya setuju. Monyet tetap menggaruk dan Kelinci mengendus, menggerakan hidung dan menggerakan telinganya.
Setiap makhluk hidup pasti memliki kekurangan dan kelebihan. Kita harus bisa menerima kekurangan makhluk hidup lainnya dan menghargainya, serta tidak memaksakan kehendak agar mereka menjadi seperti yang kita mau.ORIENTATION
One day, Monkeys and Rabbits were sitting by the river. Rabbits like to listen to Monkey stories. But one thing, the Rabbit was disturbed by the scratching motion of the Monkey while talking. He scratched his head, the hair on his chin, scratched his right and left hand.
Monkeys also like to chat with the Rabbit. Except for one thing. Monkeys are often disturbed by sniffing, moving their noses, moving their ears from one side to the other.
COMPLICATIONS
Finally the Monkey said. "Hey Rabbit, can you stop that bad habit?" Said the Monkey
"Stop what?" Asked the rabbit
"Stop sniffing the air, moving your nose, and moving your long ears. How bad is your habit?"
"My bad habit? How do you do?" Every time we talk, you scratch, first you scratch your head, then your chin, your left and right arm, you're always scratching how bad your habits are! "
Suddenly the Monkey challenges the Rabbit to silence until the sun sets. The rabbit agreed. But only half a day, the Monkey could not bear to scratch. Then he said, "Why do not we just tell you while we're waiting for the sunset?"
"Yeah, I'm just sick of it," said Rabbit. And the Rabbit started telling stories first. Unconsciously, as told, Kelnci unknowingly moved a sniff, moving his nose and ears. The monkey just watched him.
Then the Monkey told the story. Without even realizing it, the ladies began to scratch. Kelnci was just silent watching him.
REORIENTATION
The rabbit started giggling. The monkeys started to laugh. Rabbits know what the Monkey is doing, and the Monkey knows what the Rabbit does.
"Well, that's a good story, but you lost this game Monkey, you scratched during the story," said the rabbit
"Well, your story is very good, rabbit, but you sniff, move your nose and move your ear as long as you tell the story," said the monkey
"I do not think any of us can be silent all day.I can not get rid of this bad habit," said Rabbit, sniffing, moving his nose and moving his ears.
"I also can not eliminate this bad habit," said the Monkey while scratching his head. Then scratched his chin and scratched his left and right arm.
KODA
Bad habits Monkey and Kancil difficult to remove. Both agree. Monkeys keep scratching and Bunny sniffing, moving his nose and moving his ears.
Every living thing must have deficiencies and advantages. We must be able to accept the shortcomings of other living beings and appreciate them, and not to impose the will of them to become what we want to be.
9. tentukan struktur fabel cerita monyet dan kelinci
orientasi
resolusi
dan Koda
10. Apa pesan moral dari cerita monyet dan kelinci....
JAWAB: PESAN MORALNYA ADALAH BAHWA SETIAP ORANG MEMILIKI KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DAN KITA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL HARUS DAPAT MENERIMA KEKURANGAN ORANG LAIN DAN TIDAK MEMAKSAKAN KEHENDAK
11. komplikasi,resolusi,koda dalam cerita monyet dan kelinci
komplikasi urutan masalah, resolusi solusi atau penyelesaian pada masalah, koda sama seperti amanat atau pesn2komplikasi adalah urutan suatu masalah
resolusi adalah solusi atau penyelesaian pada suatu masalah
koda adalah amanat atau pesan yang disampaikan
12. Tolong Buatkan Dongeng Dengan Judul "Monyet Yang Baik" Tokoh :Monyet ,Kelinci , dan Kura-kuraWatak :Monyet (Baik) Kelinci (Jahat) Kura-kura (Jujur)Latar :Hutan ,Sungai ,dan Jurang
Di sebuah hutan hidup lah monyet, kelinci ,dan kura kura. pada suatu hari monyet sedang mandi di sungai dan kelinci melihatnya, kemudian kelinci berniat jahat pada monyet
Kelinci:"wah, ada monyet yang sedang mandi ini kesempatanku untuk menjahilinya
(kemudian kura kura tidak sengaja mendengar perkataan kelinci)
Kura kura:"
13. alur dari cerita monyet dan kelinci?
Jawaban:
alurnya maju
karena ceritanya berjalan maju bukan mundur
mundur itu seperti=membicarakan masa lalu contohnya :5 tahun yang lalu
14. ciri ciri cerita dongeng monyet dan buaya
Jawaban:
latar ,tokoh,alur dan amanat adalah beberapa contoh unsur intrinsik yang terdapat dalam sebuah karya sastra latar menyajikan informasi perihal dan lainya
semoga membantu
Jawaban:
memiliki judul cerita.
memiliki paragraf
memiliki Kalimat pembuka
memiliki tokoh jahat dan baik
diawali dengan kata-kata
cerita itu bersifat fiktif atau khayalan
15. komplikasi cerita monyet dan kelinci
ORIENTASI
Pada suatu hari, Monyet dan Kelinci sedang duduk di pinggir sungai. Kelinci suka mendengarkan cerita Monyet. Tapi satu hal, Kelinci merasa terganggu dengan gerakan menggaruk Monyet saat berbicara. Ia menggaruk kepalanya, rambut di dagunya, menggaruk tangan kanan dan kiri.
Monyet pun suka mengobrol dengan Kelinci. Kecuali satu hal. Monyet sering terganggu dengan gerakan mengendus, menggerakkan hidung, menggerakkan kupingnya dari sisi satu sisi ke sisi yang lain.
KOMPLIKASI
Akhirnya Monyet berkata. "Hei Kelinci, dapatkah kamu menghentikan kebiasaan buruk itu?" kata Monyet
"Menghentikan apa?’’ tanya kelinci
"Berhenti mengendus udara, menggerakkan hidung, dan menggerakkan kupingmu yang panjang itu. Betapa buruknya kebiasaanmu itu?"
"Kebiasaan buruk saya? Bagaimana kebiasaan kamu? Setiap kali kita mengobrol, kamu selalu menggaruk. Pertama kamu menggaruk kepalamu. Kemudian dagu, lengan kiri dan kananmu. Kamu selalu menggaruk. Betapa buruknya kebiasaan kamu!"
Tiba-tiba Monyet menantang Kelinci untuk diam hingga matahari terbenam. Kelinci menyetujuinya. Tetapi baru setengah hari, Monyet tidak tahan ingin menggaruk. Kemudian dia berkata, "Bagaimana kalau kita bercerita saja sambil menunggu matahari terbenam?"
"Iya. Aku juga bosan diam saja dari tadi," kata Kelinci. dan Kelinci mulai bercerita terlebih dahulu. Tanpa disadari, ketika bercerita, tanpa sadar Kelnci menggerakkan mengendus, menggerakkan hidung dan telinganya. Monyet diam saja memperhatikannya.
Kemudian Monyet pun bercerita. Tanpa disadarinya pula, tanggannya mulai menggaruk. Kelnci pun hanya diam memperhatikannya.
REORIENTASI
Kelinci mulai cekikikan. Monyet mulai tertawa lebar. Kelinci tahu apa yang dilakukan Monyet, dan Monyet tahu apa yang dilakukan Kelinci.
"Yah. Itu benar-benar cerita yang bagus, tetapi kamu kalah dalam pertandingan ini. Monyet, kamu menggaruk selama bercerita," kata kelinci
"Yah. Ceritamu juga sangat bagus. Kelinci, tetapi kamu mengendus, menggerakan hidung dan menggerakan kuping selama kamu bercerita," kata monyet
"Saya kira tidak ada di antara kita yang dapat diam saja sepanjang hari. Saya tidak dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini," kata Kelinci sambil mengendus, menggerakkan hidungnya dan menggerakkan telinganya.’’
"Saya juga tidak dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini," kata Monyet sambil menggaruk kepalanya. Kemudian menggaruk dagunya dan menggaruk lengan kiri dan kanannya.
KODA
Kebiasaan buruk Monyet dan Kancil sukar dihilangkan. Keduanya setuju. Monyet tetap menggaruk dan Kelinci mengendus, menggerakan hidung dan menggerakan telinganya.
Setiap makhluk hidup pasti memliki kekurangan dan kelebihan. Kita harus bisa menerima kekurangan makhluk hidup lainnya dan menghargainya, serta tidak memaksakan kehendak agar mereka menjadi seperti yang kita mau.
16. cerita monyet dan kelinci
Monyet dan Kelinci sedang duduk di pinggir sungai. Kelinci suka mendengarkan cerita Monyet. Tapi satu hal, Kelinci merasa terganggu dengan gerakkan menggaruk Monyet saat berbicara. Ia menggaruk kepalanya, rambut di dagunya, menggaruk tangan kanan dan kiri.
Monyet pun suka mengobrol dengan Kelinci. Kecuali satu hal. Monyet sering terganggu dengan gerakan mengendus, menggerakan hidung, menggerakan kupingnya dari sisi satu sisi ke sisi yang lain.
Akhirnya Monyet berkata. ‘’ Hei Kelinci, dapatkah kamu menghentikan kebiasaan buruk itu?’’ kata Monyet
‘’ Menghentikan apa ?’’ Tanya kelinci
‘’ Berhenti mengendus udara, menggerakan hidung, dan menggeraka kupingmu yang panjang itu. Betapa buruknya kebiasaanmu itu?’’
‘’ Kebiasaan buruk saya? Bagaimana kebiasaan kamu? Setiap kali kita mengobrol, kamu selalu menggaruk. Pertama kamu menggaruk kepala mu. Kemudian dagu, lengan kiri dan kananmu. Kamu selalu menggaruk. Betapa buruknya kebiasaan kamu!’’
Cerita Hewan Lucu Fabel Monyet dan Kelinci
‘’ Yah. Saya tidak harus menggaruk. Saya tidak dapat menghentikan menggaruk setiap kali saya mau.’’ Kata monyet
‘’ Yah. Saya juga tidak harus mengendus, menggerakan hidung dan menggerakakn kuping saya.’’ Kata kelinci’’
Kemudian Monyet menantang Kelinci dalam suatu pertandingan. ‘’ Kita lihat saja. Saya tidak akan menggaruk sepanjang hari, jika kamu juga tidak mengendus, menggerakan hidung, dan menggerakan kupingmu sepanjang hari. Sekarang masih pagi. Jika kita dapat diam sepanjang hari hingga matahari terbenam. Pasti kita dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini.’’
Sejak saat itu Monyet dan Kelinci duduk diam. Monyet tidak bergerak sama sekali. Tetapi kulitnya sangat gatal.
17. Sebutkan nama tokoh dan wataknya dlm cerita kelinci dan monyet?
Jawaban:
Mannaa gaambarrnyaa ka
18. latar tempat cerita monyet kelinci
Jawaban:
latar tempat cerita monyet kelinci adalah hutan
Jawaban:
gamnar,dan contoh ceritanya mana?
19. identifikasikanlah kaidah kebahasaan pada cerita Fabel yang berjudul monyet dan kelinci
Jawaban:
jadi kan jawaban tercerdas nya adek cantik/ ganteng
Penjelasan:
maaf kalo salah
20. tolong buat cerita fabel kelinci dan monyet!! kalo bisa jangan liat google
suatu hari seekor kelinci pergi mencari seekor monyet ke sebuah gunung yang sangat tinggi. kelinci itu mencari si monyet untuk mencari makanan bersama sama di sebuah hutan yang cukup lebat. tidak lama kemudian kelinci menemukan si monyet sedang berayun ayun di pepohonan. kemudian, monyet itu diajak untuk mencari makanan bersama. monyet itu menerima ajakan si kelinci. kini si kelinci dan monyet pergi ke hutan lebat itu. mereka mengambil buah buahan dengan kerja sama yang baik. banyak buah yang mereka dapatkan. mereka mencari makanan dari pagi hari hingga sore hari. kemudian, mereka membawa buah tersebut di tempat yang sunyi. si kelinci membagikan buah buahan yang telah mereka dapatkan. kelinci menghitung buah tersebut dengan teliti. setelah selesai menghitung, dia memberikan buah buahan itu secara adil kepada si monyet. setelah itu buah buahan yang telah dibagikan dimakan bersama sama
21. Buatlah cerita pendek dalam dongeng 2 kucing dan monyet
Jawaban:
Alkisah, dua ekor kucing dulu tinggal di hutan. Mereka berdua berteman baik, berbagi barang-barang pribadi mereka satu sama lain. Mereka begitu dekat satu sama lain, hingga pergi pun saling bersama-sama untuk berbagi kedekatan di antara mereka.
Hutan itu penuh makhluk hidup, dan setiap hari mereka saling bertemu di perjalanan. Suatu hari, hutan yang diperintah oleh Singa, mengundang semua makhluk yang tinggal di hutan, termasuk dua ekor kucing dan saingan mereka, monyet.
Semua makhluk menikmati pesta yang diadakan oleh Singa, yang seharusnya menjadi pesta terbesar di hutan. Dengan beraneka macam buah-buahan, permen, kue, semua makhluk menikmati pesta sepanjang malam. Dua ekor kucing itu, entah bagaimana, tidak bisa datang tepat waktu ke pesta itu, sehingga mereka kehilangan banyak hal, seperti makanan yang baik, buah-buahan segar, dan banyak permen.
Namun, mereka tetap merasa puas dengan apa yang mereka temui di tempat itu, karena sebuah pertemuan yang layak dari semua binatang yang ada di hutan. Seekor monyet, satu-satunya saingan dari kedua kucing itu, sudah sejak awal ada di tempat itu menikmati suguhan terbaik.
Sepanjang malam hingga pukul 4 pagi akhirnya semua makhluk meninggalkan rumah Singa untuk kembali ke tempat tinggal masing-masing. Kucing juga meninggalkan tempat itu, tapi dengan suasana hati yang tidak begitu suka, karena mereka tidak mendapatkan apa yang mereka mau. Akhirnya, mereka berdua kelaparan dan ketika berjalan ke rumah mereka melihat ada sepotong kue. Karena keduanya lapar, salah satu dari mereka dengan cepat mengambil kue dan memegangnya. Kucing yang satunya meminta untuk diberikan sebagian karena ia merasa yang melihat kue pertama kali. Tak lama kemudian, mereka bertengkar untuk memperebutkan kue itu karena keduanya merasa berhak. Inilah pertama kalinya mereka berkelahi memperebutkan sesuatu, disebabkan oleh rasa lapar yang amat sangat.
Sang monyet, saingan kedua kucing itu, kebetulan lewat di dekat mereka dan melihat kedua kucing itu berkelahi, ia bersorak melihat keduanya. Tiba-tiba ia mendapatkan sebuah ide, dan ia pun mendatangi kedua kucing itu, serta bertanya dengan sopan, “Apa yang terjadi, sayang?”
Kedua kucing itu bercerita tentang kue temuan mereka dan bagaimana mereka harus berbagi.
Monyet itu mengatakan kepada mereka bahwa ia bisa membagi kue sama rata untuk mereka jika disetujui. Kedua kucing itu setuju, dan monyet pun mulai membagi kue menjadi dua bagian. Setelah terpisah menjadi dua bagian, dengan sengaja ia berteriak, “Oh! Salah satunya lebih besar.” Ia pun memakan beberapa bagian dari potongan yang lebih besar. Demikian seterusnya, hingga akhirnya ia memakan seluruh kue tersebut dan tidak meninggalkan sedikit pun untuk kucing-kucing itu.
Kedua kucing itu akhirnya menyadari kesalahan mereka dan meminta maaf satu sama lain.
22. cerita monyet dan kelinci tolong dijawab
Pada suatu hari, Monyet dan Kelinci sedang duduk di pinggir sungai. Kelinci suka mendengarkan cerita Monyet. Tapi satu hal, Kelinci merasa terganggu dengan gerakkan menggaruk Monyet saat berbicara. Ia menggaruk kepalanya, rambut di dagunya, menggaruk tangan kanan dan kiri.
Monyet pun suka mengobrol dengan Kelinci. Kecuali satu hal. Monyet sering terganggu dengan gerakan mengendus, menggerakan hidung, menggerakan kupingnya dari sisi satu sisi ke sisi yang lain.
Akhirnya Monyet berkata. ‘’ Hei Kelinci, dapatkah kamu menghentikan kebiasaan buruk itu?’’ kata Monyet
‘’ Menghentikan apa ?’’ Tanya kelinci
‘’ Berhenti mengendus udara, menggerakan hidung, dan menggeraka kupingmu yang panjang itu. Betapa buruknya kebiasaanmu itu?’’
‘’ Kebiasaan buruk saya? Bagaimana kebiasaan kamu? Setiap kali kita mengobrol, kamu selalu menggaruk. Pertama kamu menggaruk kepala mu. Kemudian dagu, lengan kiri dan kananmu. Kamu selalu menggaruk. Betapa buruknya kebiasaan kamu!’’
‘’ Yah. Saya tidak harus menggaruk. Saya tidak dapat menghentikan menggaruk setiap kali saya mau.’’ Kata monyet
‘’ Yah. Saya juga tidak harus mengendus, menggerakan hidung dan menggerakakn kuping saya.’’ Kata kelinci’’
Kemudian Monyet menantang Kelinci dalam suatu pertandingan. ‘’ Kita lihat saja. Saya tidak akan menggaruk sepanjang hari, jika kamu juga tidak mengendus, menggerakan hidung, dan menggerakan kupingmu sepanjang hari. Sekarang masih pagi. Jika kita dapat diam sepanjang hari hingga matahari terbenam. Pasti kita dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini.’’
Sejak saat itu Monyet dan Kelinci duduk diam. Monyet tidak bergerak sama sekali. Tetapi kulitnya sangat gatal. Ia ingin menggaruk rambut di dagunya. Lengan kiri dan kanannya sangat gatal, tetapi Monyet tetap diam.
Kelinci juga tidak bergerak sama sekali, tetapi Kelinci ingin sekali mengendus udara. Menggerakan hidung, menggerakan kupingnya dari satu sisi ke sisi yang lain. Kelinci pun duduk diam.
Akhirnya Kelinci berkata. ‘’ Monyet. Saya punya aide. Kita akan duduk diam disini sangat lama. Saya mulai bosan. Mari kita bercerita untuk menghabiskan waktu.’’
‘’ Ide yang sangat bagus. Mengapa kamu tidak bercerita terlebih dahulu.
Kelinci mulai bercerita. ‘’ Kemarin, ketik saya akan datang ke tepi sungai menemuimu, saya pikir saya mencium bau Singa di balik rumput. Oleh karena itu, saya mengendus udara, tetapi Singa tidak ada disana. Untuk memastikannya, saya menggerakan hidung saya beberapa kali, tetapi tidak ada Singa disana, kemudian saya menggerakan kuping saya untuk mendengarkan, tetapi tidak ada Singa di sana. Saya baru yakin, bahwa tidak ada bahaya di sana. Kemudian saya melanjutkan perjalanan ke tepi sungai untuk menemuimu, temanku.’’
Monyet, memperhatikan Kelinci yang bercerita dengan gerakan mengendus, menggerakan hidung, menggerakan telinganya.
Monyet berkata. ‘’ kemarin, dalam perjalanan saya ke tepi sungai untuk menemuimu, saya berpapasan dengan beberapa anak-anak. Salah satu anak melemparkan kelapa dan mengenai kepala saya, tepat di sini. Anak laki-laki melemparkan batok kelapa dan tepat mengenai dagu saya, dan dua anak perempuan melempar batok kelapa dan mengenai tangan kanan dan kiri saya. Kemudian saya lari secepat mungkin ke tepi sungai dan bertemu denganmu, sahabatku.’’
Kelinci mulai cekikikan. Monyet mulai tertawa lebar. Kelinci tahu apa yang dilakukan Monyet, dan Monyet tahu apa yang di lakukan Kelinci.
‘’ Yah. Itu benar-benar cerita yang bagus, tetapi kamu kalah dalam pertandingan ini. Monyet, kamu menggaruk selama bercerita.’’ Kata kelinci
‘’ Yah. Ceritamu juga sangat bagus. Kelinci, tetapi kamu mengendus, menggerakan hidung dan menggerakan kuping selama kamu bercerita.’’ Kata monyet
‘’ Saya kira tidak ada di antara kita yang dapat diam saja sepanjang hari. Saya tidak dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini.’’ Kata Kelinci sambil mengendus, menggerakan hidungnya dan menggerakan telinganya.’’
‘’ Saya juga tidak dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini.’’ Kata Monyet sambil menggaruk kepalanya. Kemudian menggaruk dagunya dan menggaruk lengan kiri dan kanannya.
Kebiasaan buruk Monyet dan Kancil sukar dihilangkan. Keduanya setuju. Monyet tetap menggaruk dan Kelinci mengendus, menggerakan hidung dan menggerakan telinganya.
Pesan moral dari Cerita Hewan Lucu : Fabel Monyet dan Kelinci adalah setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kita hendaknya dapat menerima kekurangan orang lain dan tidak memaksakan kehendak
23. Bagaimana struktur fabel pada cerita kebiasaan buruk monyet dan kelinci?
Pada suatu hari, Monyet dan Kelinci sedang duduk di pinggir sungai. Kelinci suka mendengarkan cerita Monyet. Tapi satu hal, Kelinci merasa terganggu dengan gerakkan menggaruk Monyet saat berbicara. Ia menggaruk kepalanya, rambut di dagunya, menggaruk tangan kanan dan kiri.
Monyet pun suka mengobrol dengan Kelinci. Kecuali satu hal. Monyet sering terganggu dengan gerakan mengendus, menggerakan hidung, menggerakan kupingnya dari sisi satu sisi ke sisi yang lain.
Akhirnya Monyet berkata. ‘’ Hei Kelinci, dapatkah kamu menghentikan kebiasaan buruk itu?’’ kata Monyet
‘’ Menghentikan apa ?’’ Tanya kelinci
‘’ Berhenti mengendus udara, menggerakan hidung, dan menggeraka kupingmu yang panjang itu. Betapa buruknya kebiasaanmu itu?’’
‘’ Kebiasaan buruk saya? Bagaimana kebiasaan kamu? Setiap kali kita mengobrol, kamu selalu menggaruk. Pertama kamu menggaruk kepala mu. Kemudian dagu, lengan kiri dan kananmu. Kamu selalu menggaruk. Betapa buruknya kebiasaan kamu!’’
Cerita Hewan Lucu Fabel Monyet dan Kelinci
‘’ Yah. Saya tidak harus menggaruk. Saya tidak dapat menghentikan menggaruk setiap kali saya mau.’’ Kata monyet
‘’ Yah. Saya juga tidak harus mengendus, menggerakan hidung dan menggerakakn kuping saya.’’ Kata kelinci’’
Kemudian Monyet menantang Kelinci dalam suatu pertandingan. ‘’ Kita lihat saja. Saya tidak akan menggaruk sepanjang hari, jika kamu juga tidak mengendus, menggerakan hidung, dan menggerakan kupingmu sepanjang hari. Sekarang masih pagi. Jika kita dapat diam sepanjang hari hingga matahari terbenam. Pasti kita dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini.’’
Sejak saat itu Monyet dan Kelinci duduk diam. Monyet tidak bergerak sama sekali. Tetapi kulitnya sangat gatal. Ia ingin menggaruk rambut di dagunya. Lengan kiri dan kanannya sangat gatal, tetapi Monyet tetap diam.
Kelinci juga tidak bergerak sama sekali, tetapi Kelinci ingin sekali mengendus udara. Menggerakan hidung, menggerakan kupingnya dari satu sisi ke sisi yang lain. Kelinci pun duduk diam.
Akhirnya Kelinci berkata. ‘’ Monyet. Saya punya aide. Kita akan duduk diam disini sangat lama. Saya mulai bosan. Mari kita bercerita untuk menghabiskan waktu.’’
‘’ Ide yang sangat bagus. Mengapa kamu tidak bercerita terlebih dahulu.
Kelinci mulai bercerita. ‘’ Kemarin, ketik saya akan datang ke tepi sungai menemuimu, saya pikir saya mencium bau Singa di balik rumput. Oleh karena itu, saya mengendus udara, tetapi Singa tidak ada disana. Untuk memastikannya, saya menggerakan hidung saya beberapa kali, tetapi tidak ada Singa disana, kemudian saya menggerakan kuping saya untuk mendengarkan, tetapi tidak ada Singa di sana. Saya baru yakin, bahwa tidak ada bahaya di sana. Kemudian saya melanjutkan perjalanan ke tepi sungai untuk menemuimu, temanku.’’
Monyet, memperhatikan Kelinci yang bercerita dengan gerakan mengendus, menggerakan hidung, menggerakan telinganya.
Monyet berkata. ‘’ kemarin, dalam perjalanan saya ke tepi sungai untuk menemuimu, saya berpapasan dengan beberapa anak-anak. Salah satu anak melemparkan kelapa dan mengenai kepala saya, tepat di sini. Anak laki-laki melemparkan batok kelapa dan tepat mengenai dagu saya, dan dua anak perempuan melempar batok kelapa dan mengenai tangan kanan dan kiri saya. Kemudian saya lari secepat mungkin ke tepi sungai dan bertemu denganmu, sahabatku.’’
Kelinci mulai cekikikan. Monyet mulai tertawa lebar. Kelinci tahu apa yang dilakukan Monyet, dan Monyet tahu apa yang di lakukan Kelinci.
‘’ Yah. Itu benar-benar cerita yang bagus, tetapi kamu kalah dalam pertandingan ini. Monyet, kamu menggaruk selama bercerita.’’ Kata kelinci
‘’ Yah. Ceritamu juga sangat bagus. Kelinci, tetapi kamu mengendus, menggerakan hidung dan menggerakan kuping selama kamu bercerita.’’ Kata monyet
‘’ Saya kira tidak ada di antara kita yang dapat diam saja sepanjang hari. Saya tidak dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini.’’ Kata Kelinci sambil mengendus, menggerakan hidungnya dan menggerakan telinganya.’’
‘’ Saya juga tidak dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini.’’ Kata Monyet sambil menggaruk kepalanya. Kemudian menggaruk dagunya dan menggaruk lengan kiri dan kanannya.
Kebiasaan buruk Monyet dan Kancil sukar dihilangkan. Keduanya setuju. Monyet tetap menggaruk dan Kelinci mengendus, menggerakan hidung dan menggerakan telinganya.
harus di perhatikan sifatnya24. Buat cerita komplikasi dalam cerita monyet dan kelinci
Kelinci suka mendengar cerita monyet,tapi ia merasa terganggu karena monyet menggaruk-garuk kepala,bahu,dan dada.Monyet juga suka mendengar cerita kelinci,tapi satu,ia merasa terganggu karena gerakan hidungnya dan menggerak-gerakkan telinga
25. cerita dongeng monyet dan gajah
Jawaban:
Suatu ketika, di musim kemarau, Ruri si gajah bertemu dengan Wowo di danau tempat biasa para binatang mencari makanan. Kedua binatang itu pun bercakap:
"Mau mencari makanan, ya?" Kata Ruri pada Wowo si monyet.
"Iya, nih. Apa kamu juga mencari makanan disini?" Saut Wowo.
"Bagaimana kalau kita bekerjasama mencari makanan. Kan lumayan, kalau kita kompak nanti hasilnya akan lebih banyak." Sambung Ruri si gajah pada monyet.
"Boleh juga tawaranmu. Kalau begitu tunggu apa lagi. Ayo kita mulai." Jawab Wowo si monyet.
Ruri pun membawa Wowo menyebrangi danau. Danau itu tampak tidak begitu dalam, sekitar satu setengah meter kedalamannya. Mereka akan mengambil buah apel di seberang danau.
Ruri si gajah tidak begitu mengenal Wowo si monyet yang curang. Dalam pikiran Ruri, kerjasama mereka berdua akan berhasil. Makanan yang didapatkan pun nanti akan jauh lebih banyak.
Akan tetapi, Wowo tidak seperti Ruri. Dia sudah merencanakan rencana yang tidak baik untuk Ruri.
Apalah daya, Ruri tetaplah Ruri. Dia adalah gajah yang jujur, polos, dan baik hati. Ia tidak tahu bahwa binatang yang diajaknya bekerjasama akan mencuranginya.
Mereka pun sampai ke seberang danau. Wowo yang naik di punggung Ruri turun dengan selamat.
"Kita sudah sampai, nih." Kata Ruri pada Wowo si monyet.
"Baiklah, biar aku panjat pohon-pohon apel ini. Kamu pungut dan kumpulkan apel-apel yang kupetik." Saut Wowo.
Monyet yang licik itupun mulai naik ke atas pohon apel. Pohon itu sangat tinggi. Dengan lincahnya dia memanjat pohon itu.
Ruri duduk menunggu di bawah pohon apel. Rencananya, ia akan mengumpulkan buah apel yang dipetik Wowo si monyet di atas pohon.
Namun, sayang. Sudah lama Ruri si gajah menunggu. Wowo tak kunjung menjatuhkan apel hasil petikannya.
"Mana, ya Wowo. Kok buah apelnya tidak ada yang dijatuhkan?" Tanya Ruri dalam hatinya.
Ruri si gajah pun mengitari lebatnya pohon apel dari bawah pohon. Ia mencoba mencari rekannya di atas itu. Akan tetapi, usahanya nihil.
Wowo si monyet tak kunjung terlihat. Ruri khawatir pada rekannya tadi. Ia takut terjadi sesuatu pada Wowo di atas pohon.
Tiba-tiba terdengar suara dari kejauhan:
"Hei, gajah. Aku pergi dulu. Terima kasih tumpangannya tadi. Buah apel ini biar aku makan sendiri saja. Kamu cari makan sendiri." Kata si monyet dari kejauhan.
Ruri pun sadar. Dia telah dibohongi oleh Wowo si monyet. Ternyata monyet itu adalah binatang yang curang.
Gajah yang polos itu pun sedih. Ia telah dibohongi. Perutnya sudah lapar. Ia ingin sekali makan buah apel.
Syukurlah nasib Ruri mujur kala itu. Ada seekor monyet lain yang baik hati menolongnya. Namanya Pandu.
"Hei, kamu kenapa bersedih?" Tanya Pandu si monyet yang baik.
"Aku dibohongi Wowo barusan. Dia curang, apel yang dipetik di atas pohon ini, dimakan sendirian, lalu setelah itu dia kabur entah kemana." Jawab Ruri.
"Oh, sudahlah. Jangan bersedih lagi. Ini kubagi apel-apel hasil petikanku. Ambillah. Kita makan bersama." Sambung Pandu.
Akhirnya, Ruri si gajah tidak bersedih lagi. Ia mendapatkan teman baru yang baik dan mau berbagi makanan dengannya.
Ruri dan Pandu pun kemudian bersahabat. Mereka saling menolong satu sama lain.
Penjelasan:
capek ngetik woiii btw ini dari buku LKS:v
Gajah yang Baik dan Monyet yang Curang
Di hutan Matahari yang dipenuhi pepohonan lebat, hiduplah seekor gajah dan monyet. Ruri si gajah adalah gajah yang polos, sedangkan Wowo si monyet adalah binatang yang licik.
Suatu ketika, di musim kemarau, Ruri si gajah bertemu dengan Wowo di danau tempat biasa para binatang mencari makanan. Kedua binatang itu pun bercakap:
"Mau mencari makanan, ya?" Kata Ruri pada Wowo si monyet.
"Iya, nih. Apa kamu juga mencari makanan disini?" Saut Wowo.
"Bagaimana kalau kita bekerjasama mencari makanan. Kan lumayan, kalau kita kompak nanti hasilnya akan lebih banyak." Sambung Ruri si gajah pada monyet.
"Boleh juga tawaranmu. Kalau begitu tunggu apa lagi. Ayo kita mulai." Jawab Wowo si monyet.
Ruri pun membawa Wowo menyebrangi danau. Danau itu tampak tidak begitu dalam, sekitar satu setengah meter kedalamannya. Mereka akan mengambil buah apel di seberang danau.
Ruri si gajah tidak begitu mengenal Wowo si monyet yang curang. Dalam pikiran Ruri, kerjasama mereka berdua akan berhasil. Makanan yang didapatkan pun nanti akan jauh lebih banyak.
Akan tetapi, Wowo tidak seperti Ruri. Dia sudah merencanakan rencana yang tidak baik untuk Ruri.
Apalah daya, Ruri tetaplah Ruri. Dia adalah gajah yang jujur, polos, dan baik hati. Ia tidak tahu bahwa binatang yang diajaknya bekerjasama akan mencuranginya.
Mereka pun sampai ke seberang danau. Wowo yang naik di punggung Ruri turun dengan selamat.
"Kita sudah sampai, nih." Kata Ruri pada Wowo si monyet.
"Baiklah, biar aku panjat pohon-pohon apel ini. Kamu pungut dan kumpulkan apel-apel yang kupetik." Saut Wowo.
Monyet yang licik itupun mulai naik ke atas pohon apel. Pohon itu sangat tinggi. Dengan lincahnya dia memanjat pohon itu.
Ruri duduk menunggu di bawah pohon apel. Rencananya, ia akan mengumpulkan buah apel yang dipetik Wowo si monyet di atas pohon.
Namun, sayang. Sudah lama Ruri si gajah menunggu. Wowo tak kunjung menjatuhkan apel hasil petikannya.
"Mana, ya Wowo. Kok buah apelnya tidak ada yang dijatuhkan?" Tanya Ruri dalam hatinya.
Ruri si gajah pun mengitari lebatnya pohon apel dari bawah pohon. Ia mencoba mencari rekannya di atas itu. Akan tetapi, usahanya nihil.
Wowo si monyet tak kunjung terlihat. Ruri khawatir pada rekannya tadi. Ia takut terjadi sesuatu pada Wowo di atas pohon.
Tiba-tiba terdengar suara dari kejauhan:
"Hei, gajah. Aku pergi dulu. Terima kasih tumpangannya tadi. Buah apel ini biar aku makan sendiri saja. Kamu cari makan sendiri." Kata si monyet dari kejauhan.
Ruri pun sadar. Dia telah dibohongi oleh Wowo si monyet. Ternyata monyet itu adalah binatang yang curang.
Gajah yang polos itu pun sedih. Ia telah dibohongi. Perutnya sudah lapar. Ia ingin sekali makan buah apel.
Syukurlah nasib Ruri mujur kala itu. Ada seekor monyet lain yang baik hati menolongnya. Namanya Pandu.
"Hei, kamu kenapa bersedih?" Tanya Pandu si monyet yang baik.
"Aku dibohongi Wowo barusan. Dia curang, apel yang dipetik di atas pohon ini, dimakan sendirian, lalu setelah itu dia kabur entah kemana." Jawab Ruri.
"Oh, sudahlah. Jangan bersedih lagi. Ini kubagi apel-apel hasil petikanku. Ambillah. Kita makan bersama." Sambung Pandu.
Akhirnya, Ruri si gajah tidak bersedih lagi. Ia mendapatkan teman baru yang baik dan mau berbagi makanan dengannya.
Ruri dan Pandu pun kemudian bersahabat. Mereka saling menolong satu sama lain.
Pesan Moral : Jangan sekali-kali kamu berbohong. Kerena kebohongan akan menyakiti orang lain.
Semoga membantu
26. alur dari cerita monyet dan kelinci
mana gambarnya aku mau liat
27. Cerita monyet dan kelinci dan beritahu orientasi,komplikasi,dan orientasi nya dong
Contoh orientasinya = pada suatu hari, monyet bertemu kelinci dan berjalan-jalan menyusuri sungai. Tiba-tiba, monyet melihat sebungkus buah-buahan. Waktu itu kelinci tidak melihat buah itu, sehingga muncul niat monyet untuk mengambil semuanya.
Komplikasi = monyet berlari meninggalkan kelinci sambil membawa buah-buahan itu. Kelinci hanya memandang monyet bingung. Karena terus melihat buah itu, monyet terkena perangkap pemburu.
Resolusi = monyet terus minta tolong dan akhirnya kelinci yang datang. Monyet sedikit kaget dan meminta kelinci untuk menggigit talinya. Setelah itu, monyet bebas dan berterimakasih lalu membagi buah yang ditemukannya bersama kelinci
Trims. Maaf klo salah
28. Cerita fabel yang ada orientasi,komplikasi,reorientasi,koda monyet dan kelinci
cerita fabel si kancil,cerita ini berentuk naratif teks yang lengkap dengan generic structure nya
29. buatlah cerita dongeng monyet yang sombong dan kancil yang cerdik
Di suatu senja, para binatang hutan berkumpul mengurumuni kera, ternyata mereka asyik mendengar cerita kera yang menemukan perkebunan pisang yang amat luas, kebun itu milik pak tani yang sebentar lagi akan di panen karena buah pisang sudah banyak yang matang.
"Tapi hati-hati ya, jika kalian ke sana pak tani banyak memasang perangkap, "kata kera"
Si kancil jadi penasaran mendengar kabar tentang kebun pisang itu.
Kancilpun berusaha sendiri mencari kebun pisang milik Pak Tani. Ia amat senang ketika melihat sendiri pisang-pisang yang telah matang, air nya menetes.
Lalu masuk ke dalam kebun, namun sayang sekali ia tak bisa memanjatnya.
Kancil bingung bagaimana caranya supaya ia dapat mengambil pisang-pisang itu. Sesaat sikancil merenung, "Aduh" pekik kancil, ada yang melemparinya, ia pun lari, karena takut yang melemparinya tersebut adalah Pak Tani.
semoga bermanfaat ฅ'ω'ฅ
Disuatu hutan hiduplah monyet yang sombong dan kancil yang cerdik.Suatu hari monyet yang sombong memamerkan dirinya pada semua binatang."hei kalian tidak mungkin seprtiku" kata monyet." hei moyet kau tidak boleh sombong"kata kura kura."aku bisa lebih cepat darimu kura kura!"ketus monyet.tiba tiba datanglah kancil." hei kura kura kenapa engkau sedih?" tanya kancil," tadi monyet mengejekku lamabat"jawab kura kura." kau tidak perlu sedih dengan apa yang di ucapkan monyet" saran kancil.baik kancil.keesokan harinya monyet sama seperti sebelumnya,ia selalu memamerkan apapun.semua hewan sangat kesal kepada monyet. kancil pun menyusun rencana untuk membuat monyet jera agar ia menyesal dengan apa yang ia telah perbuat. alhasil monyet pun terkena perangkap yang di buat oleh kancil. monyet pun meminta maaf kepada semua hewan yang ada di hutan.
SEMOGA MEMBANTU YA
30. cerita fabel tentang monyet dan kelinci
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kata kunci : Melengkapi struktur teks fabel
Kelas : SMP VII
Kategori :
Bab 6 : Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel
Pembahasan:
JUDUL : TIDAK ADA YANG SEMPURNA
ORIENTASI
Pada suatu hari, Monyet dan Kelinci sedang duduk di pinggir sungai. Kelinci suka mendengarkan cerita Monyet. Tapi satu hal, Kelinci merasa terganggu dengan gerakan menggaruk Monyet saat berbicara. Ia menggaruk kepalanya, rambut di dagunya, menggaruk tangan kanan dan kiri.
Monyet pun suka mengobrol dengan Kelinci. Kecuali satu hal, Monyet sering terganggu dengan gerakan mengendus, menggerakkan hidung, menggerakkan kupingnya dari sisi satu sisi ke sisi yang lain.
KOMPLIKASI
Akhirnya Monyet berkata. "Hei Kelinci, dapatkah kamu menghentikan kebiasaan buruk itu?" kata Monyet
"Menghentikan apa?’’ tanya kelinci
"Berhenti mengendus udara, menggerakkan hidung, dan menggerakkan kupingmu yang panjang itu. Betapa buruknya kebiasaanmu itu!"
"Kebiasaan buruk saya? Bagaimana kebiasaan kamu? Setiap kali kita mengobrol, kamu selalu menggaruk. Pertama kamu menggaruk kepalamu. Kemudian dagu, lengan kiri dan kananmu. Kamu selalu menggaruk. Betapa buruknya kebiasaan kamu!"
Tiba-tiba Monyet menantang Kelinci untuk diam hingga matahari terbenam. Kelinci menyetujuinya. Tetapi baru setengah hari, Monyet tidak tahan ingin menggaruk. Kemudian dia berkata, "Bagaimana kalau kita bercerita saja sambil menunggu matahari terbenam?"
"Iya. Aku juga bosan diam saja dari tadi," kata Kelinci. Dan Kelinci mulai bercerita terlebih dahulu. Tanpa disadari, ketika bercerita Kelinci mengendus, menggerakkan hidung dan telinganya. Monyet diam saja memperhatikannya.
Kemudian Monyet pun bercerita. Tanpa disadarinya pula, tanggannya mulai menggaruk. Kelnci pun hanya diam memperhatikannya.
REORIENTASI
Kelinci mulai cekikikan. Monyet mulai tertawa lebar. Kelinci tahu apa yang dilakukan Monyet, dan Monyet tahu apa yang dilakukan Kelinci.
"Yah. Itu benar-benar cerita yang bagus, tetapi kamu kalah dalam pertandingan ini. Monyet, kamu menggaruk selama bercerita," kata kelinci
"Yah. Ceritamu juga sangat bagus. Kelinci, tetapi kamu mengendus, menggerakkan hidung dan menggerakkan kuping selama kamu bercerita," kata monyet
"Saya kira tidak ada di antara kita yang dapat diam saja sepanjang hari. Saya tidak dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini," kata Kelinci sambil mengendus, menggerakkan hidungnya, dan menggerakkan telinganya.
"Saya juga tidak dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini," kata Monyet sambil menggaruk kepalanya. Kemudian menggaruk dagunya dan menggaruk lengan kiri dan kanannya.
KODA
Kebiasaan buruk Monyet dan Kancil sukar dihilangkan. Keduanya setuju. Monyet tetap menggaruk dan Kelinci mengendus, menggerakkan hidung, dan menggerakkan telinganya.
Setiap makhluk hidup pasti memliki kekurangan dan kelebihan. Kita harus bisa menerima kekurangan makhluk hidup lainnya dan menghargainya, serta tidak memaksakan kehendak agar mereka menjadi seperti yang kita mau.
31. Siapakah tokoh utama dalam cerita dongeng kerbau dan monyet licik?
Jawaban:
Monyet dan kerbau
Penjelasan:
tokoh utama bisa 2 lakon
Jawaban:
kerbau sebagai tokoh protagonis dan monyet sebagai antagonis
Penjelasan:
semoga membantu
jadikan jawaban terbaik ya.....
32. Komplikasi,Reorientasi,Koda dalam Cerita Fabel kelinci dan monyet
orientasi :pengenalan tokoh
komplikasi:munclnya suatu masalah
resolusi:penyelesaian masalah
koda :amanat ,pesan ,moral
33. tuliskan paragraf paragraf dari cerita monyet dan kelinci
Jawaban:
semoga bisa diambil pesan moralnya dan maksudnya kita tidak boleh menghina orang yg punya kekurangan dan kelebihan seseorang
Penjelasan:
monyet itu sama, dia tidak akan pernah menggaruk lagi.
Singkat cerita, keesokan harinya mereka berdua bertemu lagi di tepi sungai tempat mereka biasa bertemu. Mereka berdua dalam misi menantang yang sulit, monyet tidak boleh menggaruk lagi, kelinci juga tidak boleh mengendus, atau menggerakkan hidung dan telinganya.
Akhirnya sesuai dengan hasil janji mereka, kelinci dan kera hanya duduk diam. monyet itu tetap diam tapi dia menahan ingin menggaruk merasa kulitnya sangat gatal, dia ingin menggaruk dagunya, dan lengan kiri dan kanannya juga sangat gatal. Namun kera itu tetap berusaha bertahan dan tetap diam.
Demikian pula, kelinci berusaha melawan kebiasaan buruknya. Dia benar-benar ingin mengendus hidungnya, ingin menggerakkan telinganya, tetapi dia sepertinya masih duduk diam.
"Monyet, aku punya ide. Kita sudah lama duduk diam di sini, dan aku juga mulai bosan. Bagaimana kalau kita mengobrol dan bercerita untuk menghabiskan waktu." Kata kelinci
“Itu ide yang sangat bagus kelinci, tolong kamu kelinci ceritakan dulu” kata monyet
Kelinci mulai bercerita. “Monyet, kemarin aku datang ke sini untuk menemuimu, aku mencium bau seperti ada singa di balik rerumputan. Jadi, aku mengendus-endus udara, tetapi singa itu tidak ada di sana. Tapi aku tidak yakin tidak ada siapa pun di balik rerumputan. singa, Nah untuk memastikan saya menggerakkan hidung saya beberapa kali, tetapi tidak ada bau singa di sana. Kemudian saya menggerakkan telinga saya ke kiri dan ke kanan untuk mendengarkan, tetapi tidak ada singa di sana. Dan akhirnya saya yakin bahwa di belakang Tidak ada singa di rerumputan. Maka aku akan datang ke sini untuk menemuimu, temanku.”
Simonyet juga mendengarkan cerita kelinci yang bercerita sambil menggerakkan hidung dan telinganya.
Kemudian monyet itu mulai bercerita. “Temanku, kemarin juga sama. Ketika aku akan bertemu denganmu di sini di tengah jalan, aku menemukan beberapa anak, mereka sangat bodoh bagiku kelinci. Pertama salah satu dari mereka melemparkan kelapa dan memukul kepalaku tepat di sini, dan Kakak yang satunya melemparkan batok kelapa dan tepat sekali mengenai daguku disini kelinci Dan kedua gadis itu melemparkanku dengan batok kelapa juga tepat mengenai tangan kiri dan tangan kananku Lalu aku pun berlari secepat mungkin ke sungai ini untuk menemuimu teman."
Sikelinci pun menyimak dan melihat gerak-gerik kera sambil bercerita. Dan rusa tertawa dan terkikik, dan monyet tertawa terbahak-bahak. Faktanya, kelinci tahu apa yang dilakukan monyet, dan sebaliknya monyet juga tahu apa yang dilakukan kelinci.
"yes...yes..yes monkey, cerita kamu bagus banget monyet. Tapi kamu kalah di pertandingan ini monyet, gara-gara kamu mencakar saat bercerita." kata Sikelinci
"Ya kelinci, ceritamu juga kelinci yang sangat bagus. Tapi ketika kamu menceritakannya, kamu mengendus dan menggerakkan telingamu." monyet menjawab
“Kurasa tidak ada yang bisa menghilangkan kebiasaan buruk kita. Karena aku sendiri tidak bisa menghilangkan kebiasaan ini” kata kelinci sambil mengendus dan menggerakkan telinganya.
"Aku kelinci yang sama, aku tidak bisa menghilangkan kebiasaan buruk ini." Kata kera sambil menggaruk-garuk kepala, dagu dan menggaruk tangan kanan dan kirinya.
Akhirnya mereka berdua sepakat, bahwa kebiasaan buruk mereka sama-sama sulit dihilangkan. dan mereka juga sepakat untuk tidak merasa terganggu dengan kebiasaan masing-masing.
Pesan moral dari cerpen ini adalah bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan, dan kita sebagai makhluk sosial harus bisa menerima kekurangan orang lain dan tidak memaksakan kehendak kita.
34. karangkan komplikasi cerita fabel dari monyet dan kelinci
Suatu hari kelinci dan menyetujui sedang berjalan-jalan di hutan dengan langit cerah mengiringi mereka.
Tiba-tiba kedua sahabat yang dekat itu menemukan sebuah buah mangga yang jatuh dari pohonnya.
Monyet yang saat itu juga sedang kelaparan segera menghampiri buah tersebut. sang kelinci juga mengikuti monyet.
"Kelinci, aku kelaparan. Makan kau memberikan mangga ini hanya untukku?" tanya Monyet sambil menatap kelinci dengan tahapan memohon.
Kelinci tidak terima, bukan karena ia tidak mau berbagi atau serakah. Ia hanya berpikir.jika monyet terlalu tamak. Dia juga menginginkan buah mangga yang terlihat manis itu.
"Maaf, Monyet. Kita harus berbagi!" ucap Kelinci. Monyet terkejut mendengar pernyataan kelinci.
"Baiklah. Tapi, kau cuma sedikit aku yang banyak. Bagaimana?" tanya Monyet kembali. Kelinci berpikir sejenak. Kemudian ia pun mengatakan kemauan Monyet. Dalam pikirannya, "setidaknya aku bisa merasakan mangga manis itu, kebanding harus merasakan kerasnya wortel." batin Kelinci.
Akhirnya kedua sahabat itu bisa menikmati mangga tersebut.
Tamat!!!
hahahaha
maaf kaya gini
35. melengkapi struktur dan menelaah struktur fabel cerita monyet dan kelinci
strukturnya itu:orientasi,komplikasi,resolusi,dan koda
36. menceritakan apa dongeng sakadang Kuya sakadang monyet
Jawaban:
Menceritakan Kepandaian seekor kura-kura, dan Kebodohan seekor monyet.
37. apa isi dari cerita dongeng katak dan monyet
Jawaban:
cerita persahabatan katak dengan monyet
38. menceritakan kembali cerita monyet dan kelinci dengan kata kata sendiri
Jawaban :
Pada suatu hari, monyet dan kelinci sdg duduk di pinggir sungai. Kelinci suka mendengarkan cerita monyet. Tapi satu hal, kelinci merasa terganggu dgn gerakan menggaruk monye saat berbicara. Ia menggaruk kepalanya, rambut di dagunya, menggaruk tangan kanan dan kiri. Monyet pun suka mengobrol dengan kelinci. Kecuali satu hal. Monyet sering terganggu dengan gerakan mengendus, menggerakan hidung menggerakan kupingnua dari sisi satu
Pada suatu hari, Monyet dan Kelinci sedang duduk di pinggir sungai. Kelinci suka mendengarkan cerita Monyet. Tapi satu hal, Kelinci merasa terganggu dengan gerakan menggaruk Monyet saat berbicara. Ia menggaruk kepalanya, rambut di dagunya, menggaruk tangan kanan dan kiri.
Monyet pun suka mengobrol dengan Kelinci. Kecuali satu hal. Monyet sering terganggu dengan gerakan mengendus, menggerakkan hidung, menggerakkan kupingnya dari sisi satu sisi ke sisi yang lain.
Akhirnya Monyet berkata. "Hei Kelinci, dapatkah kamu menghentikan kebiasaan buruk itu?" kata Monyet
"Menghentikan apa?’’ tanya kelinci
"Berhenti mengendus udara, menggerakkan hidung, dan menggerakkan kupingmu yang panjang itu. Betapa buruknya kebiasaanmu itu?"
"Kebiasaan buruk saya? Bagaimana kebiasaan kamu? Setiap kali kita mengobrol, kamu selalu menggaruk. Pertama kamu menggaruk kepalamu. Kemudian dagu, lengan kiri dan kananmu. Kamu selalu menggaruk. Betapa buruknya kebiasaan kamu!"
Tiba-tiba Monyet menantang Kelinci untuk diam hingga matahari terbenam. Kelinci menyetujuinya. Tetapi baru setengah hari, Monyet tidak tahan ingin menggaruk. Kemudian dia berkata, "Bagaimana kalau kita bercerita saja sambil menunggu matahari terbenam?"
"Iya. Aku juga bosan diam saja dari tadi," kata Kelinci. dan Kelinci mulai bercerita terlebih dahulu. Tanpa disadari, ketika bercerita, tanpa sadar Kelnci menggerakkan mengendus, menggerakkan hidung dan telinganya. Monyet diam saja memperhatikannya.
Kemudian Monyet pun bercerita. Tanpa disadarinya pula, tanggannya mulai menggaruk. Kelnci pun hanya diam memperhatikannya.
Kelinci mulai cekikikan. Monyet mulai tertawa lebar. Kelinci tahu apa yang dilakukan Monyet, dan Monyet tahu apa yang dilakukan Kelinci.
"Yah. Itu benar-benar cerita yang bagus, tetapi kamu kalah dalam pertandingan ini. Monyet, kamu menggaruk selama bercerita," kata kelinci
"Yah. Ceritamu juga sangat bagus. Kelinci, tetapi kamu mengendus, menggerakan hidung dan menggerakan kuping selama kamu bercerita," kata monyet
"Saya kira tidak ada di antara kita yang dapat diam saja sepanjang hari. Saya tidak dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini," kata Kelinci sambil mengendus, menggerakkan hidungnya dan menggerakkan telinganya.’’
"Saya juga tidak dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini," kata Monyet sambil menggaruk kepalanya. Kemudian menggaruk dagunya dan menggaruk lengan kiri dan kanannya.
Kebiasaan buruk Monyet dan Kancil sukar dihilangkan. Keduanya setuju. Monyet tetap menggaruk dan Kelinci mengendus, menggerakan hidung dan menggerakan telinganya.
Setiap makhluk hidup pasti memliki kekurangan dan kelebihan. Kita harus bisa menerima kekurangan makhluk hidup lainnya dan menghargainya, serta tidak memaksakan kehendak agar mereka menjadi seperti yang kita mau.
(Maaf kalo salah)☺
Jawaban:
pada suatu hari ,monyet dan kelinci sedang duduk di pinggir sungai kelinci suka mendengar cerita monyet. tapi satu hal,kelinci merasa terganggu dengan gerakan menggaruk monyet saat bicara iya menggaruk kepalanya , rambut di dagunya . mengaruk tangan kanan dan kiri monyet pun suka mengobrol dengan kelinci kecuali satu hal monyet sering terganggu dengan gerakan mengendus , mengerakan kuping nua dari sisi satu kesisi yang laun nya
39. CARA PENCERITAAN FABEL KEBIASAAN BURUK KELINCI DAN MONYET
kebiasan buruk monyet mencuri pisang sedangkan kelinci mencuri wortelmencuri pisang kalau monyet,kalau kelinci mencuri wortel
40. cerita monyet dan kelinci dan strukturya dan isinya
ORIENTASI
Pada suatu hari, Monyet dan Kelinci sedang duduk di pinggir sungai. Kelinci suka mendengarkan cerita Monyet. Tapi satu hal, Kelinci merasa terganggu dengan gerakan menggaruk Monyet saat berbicara. Ia menggaruk kepalanya, rambut di dagunya, menggaruk tangan kanan dan kiri.
Monyet pun suka mengobrol dengan Kelinci. Kecuali satu hal. Monyet sering terganggu dengan gerakan mengendus, menggerakkan hidung, menggerakkan kupingnya dari sisi satu sisi ke sisi yang lain.
KOMPLIKASI
Akhirnya Monyet berkata. "Hei Kelinci, dapatkah kamu menghentikan kebiasaan buruk itu?" kata Monyet
"Menghentikan apa?’’ tanya kelinci
"Berhenti mengendus udara, menggerakkan hidung, dan menggerakkan kupingmu yang panjang itu. Betapa buruknya kebiasaanmu itu?"
"Kebiasaan buruk saya? Bagaimana kebiasaan kamu? Setiap kali kita mengobrol, kamu selalu menggaruk. Pertama kamu menggaruk kepalamu. Kemudian dagu, lengan kiri dan kananmu. Kamu selalu menggaruk. Betapa buruknya kebiasaan kamu!"
Tiba-tiba Monyet menantang Kelinci untuk diam hingga matahari terbenam. Kelinci menyetujuinya. Tetapi baru setengah hari, Monyet tidak tahan ingin menggaruk. Kemudian dia berkata, "Bagaimana kalau kita bercerita saja sambil menunggu matahari terbenam?"
"Iya. Aku juga bosan diam saja dari tadi," kata Kelinci. dan Kelinci mulai bercerita terlebih dahulu. Tanpa disadari, ketika bercerita, tanpa sadar Kelnci menggerakkan mengendus, menggerakkan hidung dan telinganya. Monyet diam saja memperhatikannya.
Kemudian Monyet pun bercerita. Tanpa disadarinya pula, tanggannya mulai menggaruk. Kelnci pun hanya diam memperhatikannya.
REORIENTASI
Kelinci mulai cekikikan. Monyet mulai tertawa lebar. Kelinci tahu apa yang dilakukan Monyet, dan Monyet tahu apa yang dilakukan Kelinci.
"Yah. Itu benar-benar cerita yang bagus, tetapi kamu kalah dalam pertandingan ini. Monyet, kamu menggaruk selama bercerita," kata kelinci
"Yah. Ceritamu juga sangat bagus. Kelinci, tetapi kamu mengendus, menggerakan hidung dan menggerakan kuping selama kamu bercerita," kata monyet
"Saya kira tidak ada di antara kita yang dapat diam saja sepanjang hari. Saya tidak dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini," kata Kelinci sambil mengendus, menggerakkan hidungnya dan menggerakkan telinganya.’’
"Saya juga tidak dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini," kata Monyet sambil menggaruk kepalanya. Kemudian menggaruk dagunya dan menggaruk lengan kiri dan kanannya.
KODA
Kebiasaan buruk Monyet dan Kancil sukar dihilangkan. Keduanya setuju. Monyet tetap menggaruk dan Kelinci mengendus, menggerakan hidung dan menggerakan telinganya.
Setiap makhluk hidup pasti memliki kekurangan dan kelebihan. Kita harus bisa menerima kekurangan makhluk hidup lainnya dan menghargainya, serta tidak memaksakan kehendak agar mereka menjadi seperti yang kita mau.Pada suatu hari, Monyet dan Kelinci sedang duduk di pinggir sungai. Kelinci suka mendengarkan cerita Monyet. Tapi satu hal, Kelinci merasa terganggu dengan gerakan menggaruk Monyet saat berbicara. Ia menggaruk kepalanya, rambut di dagunya, menggaruk tangan kanan dan kiri.
Monyet pun suka mengobrol dengan Kelinci. Kecuali satu hal. Monyet sering terganggu dengan gerakan mengendus, menggerakkan hidung, menggerakkan kupingnya dari sisi satu sisi ke sisi yang lain.
KOMPLIKASI
Akhirnya Monyet berkata. "Hei Kelinci, dapatkah kamu menghentikan kebiasaan buruk itu?" kata Monyet
"Menghentikan apa?’’ tanya kelinci
"Berhenti mengendus udara, menggerakkan hidung, dan menggerakkan kupingmu yang panjang itu. Betapa buruknya kebiasaanmu itu?"
"Kebiasaan buruk saya? Bagaimana kebiasaan kamu? Setiap kali kita mengobrol, kamu selalu menggaruk. Pertama kamu menggaruk kepalamu. Kemudian dagu, lengan kiri dan kananmu. Kamu selalu menggaruk. Betapa buruknya kebiasaan kamu!"
Tiba-tiba Monyet menantang Kelinci untuk diam hingga matahari terbenam. Kelinci menyetujuinya. Tetapi baru setengah hari, Monyet tidak tahan ingin menggaruk. Kemudian dia berkata, "Bagaimana kalau kita bercerita saja sambil menunggu matahari terbenam?"
"Iya. Aku juga bosan diam saja dari tadi," kata Kelinci. dan Kelinci mulai bercerita terlebih dahulu. Tanpa disadari, ketika bercerita, tanpa sadar Kelnci menggerakkan mengendus, menggerakkan hidung dan telinganya. Monyet diam saja memperhatikannya.
Kemudian Monyet pun bercerita. Tanpa disadarinya pula, tanggannya mulai menggaruk. Kelnci pun hanya diam memperhatikannya.
REORIENTASI
Kelinci mulai cekikikan. Monyet mulai tertawa lebar. Kelinci tahu apa yang dilakukan Monyet, dan Monyet tahu apa yang dilakukan Kelinci.
"Yah. Itu benar-benar cerita yang bagus, tetapi kamu kalah dalam pertandingan ini. Monyet, kamu menggaruk selama bercerita," kata kelinci
"Yah. Ceritamu juga sangat bagus. Kelinci, tetapi kamu mengendus, menggerakan hidung dan menggerakan kuping selama kamu bercerita," kata monyet
"Saya kira tidak ada di antara kita yang dapat diam saja sepanjang hari. Saya tidak dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini," kata Kelinci sambil mengendus, menggerakkan hidungnya dan menggerakkan telinganya.’’
"Saya juga tidak dapat menghilangkan kebiasaan buruk ini," kata Monyet sambil menggaruk kepalanya. Kemudian menggaruk dagunya dan menggaruk lengan kiri dan kanannya.